JAKARTA,plus62.co – Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) secara resmi kembali menempati sekretariatnya di Lantai 4 Gedung Dewan Pers, Jakarta, pada Kamis (25/9/2025). Kembalinya PWI ke kantornya ini menandai berakhirnya dualisme kepengurusan yang telah berlangsung dalam organisasi tersebut.
Prosesi serah terima kunci dilaksanakan oleh Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, di Gedung Dewan Pers. Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto, serta anggota Abdul Manan dan Muhammad Jazuli. Dari pihak PWI Pusat, hadir antara lain Ketua Umum Akhmad Munir, Ketua Dewan Kehormatan Atal S. Depari, Sekretaris Jenderal Zulmansyah Sekedang, beserta sejumlah pengurus inti.
“Kami berharap PWI bisa segera beraktivitas, menjalankan konsolidasi, dan memperkuat sinergitas bersama Dewan Pers, serta terus melakukan regenerasi agar lahir wartawan kompeten, profesional, dan berintegritas,” katanya.
Kantor PWI di Lantai 4 Gedung Dewan Pers sebelumnya disegel oleh Dewan Pers selama lebih dari satu tahun. Penyegelan ini merupakan dampak dari dualisme kepengurusan yang terjadi pasca konflik internal antara kubu Hendry Ch Bangun hasil Kongres Bandung 2023 dan Zulmansyah Sekedang hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Jakarta 2024.
Dualisme ini berakhir setelah diselenggarakannya Kongres Persatuan PWI pada akhir Agustus 2025, yang memilih Akhmad Munir sebagai Ketua Umum dan Atal S. Depari sebagai Ketua Dewan Kehormatan untuk periode 2025-2030.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menegaskan bahwa kembalinya PWI ke Gedung Dewan Pers menjadi momentum penting untuk memperkuat kontribusi organisasi dalam meningkatkan kualitas pers nasional.
“Kini kami bisa segera berkantor serta melaksanakan program kerja, mulai dari konsolidasi organisasi, penyelesaian dualisme, verifikasi kartu PWI, hingga penyempurnaan PD/PRT,” ujar Munir.
Munir yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Perum LKBN Antara menambahkan, PWI akan memperkuat perannya dalam ekosistem pers nasional dengan kembali merancang dan menjalankan pendidikan serta pelatihan jurnalistik.
“Momentum ini akan kami gunakan untuk memperkuat konsolidasi, mengembangkan pendidikan jurnalistik, serta menjaga marwah pers yang sehat, kuat, dan berintegritas,” pungkasnya.***
(rdw)