Komandan Resimen Mahasiswa Jayakarta Apresiasi Peran TNI AL, Kecam Pernyataan Kontroversial Menteri KKP

- Penulis

Minggu, 19 Januari 2025 - 23:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) Jayakarta, Raden Umar, memberikan apresiasi tinggi kepada TNI Angkatan Laut atas langkah cepat dan tegas dalam membongkar pagar laut di kawasan pesisir Tangerang, Banten.

Menurutnya, tindakan tersebut menunjukkan keberpihakan TNI AL terhadap kepentingan rakyat, khususnya nelayan yang selama ini dirugikan oleh keberadaan pagar laut tersebut.

“Saya mengapresiasi respons cepat TNI AL yang turun langsung membongkar pagar laut di Tangerang. Ini adalah bukti nyata bahwa TNI AL hadir untuk menjaga kedaulatan dan melindungi kepentingan masyarakat pesisir. Mereka tidak tinggal diam ketika hak-hak nelayan dirampas,” ujar Raden Umar dalam pernyataan tertulis, Minggu (19/1).

Raden Umar menegaskan bahwa langkah TNI AL ini bukanlah tindakan sepihak, melainkan bagian dari pelaksanaan perintah Presiden Prabowo Subianto selaku Panglima Tertinggi. Hal ini, katanya, mencerminkan komitmen presiden untuk memastikan tidak ada pelanggaran hukum yang merugikan rakyat kecil.

Baca Juga :  Kejari Jakarta Barat Dukung Program PWI Tingkatkan Pelayanan Hukum di Masyarakat

“TNI AL bertindak atas arahan Presiden Prabowo sebagai Panglima Tertinggi. Presiden jelas ingin memastikan setiap tindakan pemerintah berpihak pada kepentingan rakyat. Ini adalah bentuk nyata bahwa pemerintah hadir untuk melindungi hak-hak nelayan yang selama ini terabaikan,” tambahnya.

Namun, Raden Umar menyampaikan kritik keras terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, yang menyebut bahwa TNI AL berpotensi menghilangkan barang bukti. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak hanya tendensius, tetapi juga mencerminkan ketidakhadiran Kementerian KKP dalam menangani permasalahan ini.

“Pernyataan Menteri KP sangat tidak pantas dan seolah-olah menyalahkan TNI AL yang sebenarnya menjalankan tugas mulia sesuai arahan presiden. Pertanyaan besarnya, ke mana Kementerian KKP selama ini? Mengapa baru sekarang bersuara, padahal pagar laut sudah lama menjadi permasalahan serius bagi nelayan?” tegasnya.

Baca Juga :  Bersama Menteri Kabinet Merah Putih dan Kapolri, Menag Tinjau Sejumlah Gereja

Raden Umar menilai, keberadaan pagar laut adalah bentuk pelanggaran terhadap hak akses nelayan ke laut yang seharusnya dijamin oleh negara.

“Tindakan TNI AL sudah sesuai dengan semangat menjaga kedaulatan dan hak rakyat atas sumber daya laut, sebagaimana menjadi prioritas Presiden Prabowo dalam melindungi rakyat kecil”, tandasnya.

Ia juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengevaluasi kinerja Menteri KKP yang dinilai membuat pernyataan kontraproduktif dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Menurutnya, kementerian seharusnya fokus pada penyelesaian masalah, bukan justru memperkeruh keadaan.

Baca Juga :  Program Pupuk Bersubsidi 2025, Kementan Alokasikan Anggaran Hingga 46,8 T

“Presiden Prabowo perlu mengevaluasi Menteri yang tidak mampu bekerja efektif dan malah membuat kisruh. Sikap seperti ini tidak mencerminkan kepemimpinan yang berorientasi pada penyelesaian masalah. Menteri yang gagal memahami visi presiden untuk rakyat seharusnya diberi sanksi tegas,” lanjut Raden Umar.

Raden Umar juga mengingatkan pentingnya sinergi antarinstansi pemerintah dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Ia berharap, ke depan, tidak ada lagi kebijakan atau pernyataan yang justru menghambat penegakan hukum di wilayah perairan nasional.

“Nelayan adalah tulang punggung sektor perikanan kita. Mereka sudah cukup menderita akibat kebijakan yang tidak pro-rakyat. Jangan sampai mereka juga harus menghadapi birokrasi yang saling menyalahkan,” tutup Raden Umar. ( *)

Berita Terkait

Sangatta Kota Tambang dengan Penghasilan Tinggi dan Biaya Hidup Tinggi
HPN 2025 Di Kalsel, Fadli Zon : Kebebasan Pers Cahaya Bagi Bangsa
PWI Tegaskan Komitmen Anti Korupsi Lewat Penandatanganan Ikrar di Peringatan HPN 2025
PWI Jakarta Barat Tegaskan Komitmen Kebebasan Pers di HPN 2025
Sampaikan Aspirasi di Komisi II DPRI RI, Kaum Datuk Minta Kepastian Hukum Tanah Ulayat
Presiden Prabowo Resmikan Proyek Strategis Ketenagalistrikan Terbesar di Dunia
Seminar Nasional Dan Rakernas FKDK BPDSI, Upaya Meningkatkan Peran Pengawasan Aktif Dewan Komisaris
Presiden Prabowo Direncanakan Hadiri Hari Pers Nasional di Riau

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:05 WIB

Sangatta Kota Tambang dengan Penghasilan Tinggi dan Biaya Hidup Tinggi

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:41 WIB

HPN 2025 Di Kalsel, Fadli Zon : Kebebasan Pers Cahaya Bagi Bangsa

Minggu, 9 Februari 2025 - 19:15 WIB

PWI Tegaskan Komitmen Anti Korupsi Lewat Penandatanganan Ikrar di Peringatan HPN 2025

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:02 WIB

PWI Jakarta Barat Tegaskan Komitmen Kebebasan Pers di HPN 2025

Sabtu, 25 Januari 2025 - 20:19 WIB

Sampaikan Aspirasi di Komisi II DPRI RI, Kaum Datuk Minta Kepastian Hukum Tanah Ulayat

Berita Terbaru

Megapolitan

Wali Kota Jakpus Arifin Sambut Baik Audensi PWI

Kamis, 13 Mar 2025 - 19:08 WIB

Anggi mengeluarkan gelas ukur. Kemudian dia melakukan pengukuran isi Minyakita tersebut dengan di saksikan pedagang.

Hukum & Kriminal

Satgas Pangan Polda Metrojaya Temukan Minyakita Tak Sesuai Takaran

Rabu, 12 Mar 2025 - 10:06 WIB