JAKARTA – Di tengah hiruk-pikuk kepadatan kota Jakarta serta kerasnya persaingan hidup, banyak warga yang terus berjuang mengais rezeki demi mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Salah satunya adalah M. Taur (65), seorang warga Teluk Gong, yang menjadi penjaja kopi keliling dan biasa mangkal di pinggirJalan Malibu, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Dengan berbekal sepeda motor, awalnya ia berdagang kopi keliling di daerah Teluk Gong, lantaran disana sudah banyak penjaja kopi dan penghasilannya kecil, lalu ia berpindah-pindah tempat akhirnya mangkal di Jalan Malibu.
“Dulu saya dagang kopi keliling di Teluk Gong, disana udah banyak tukang kopi, terus saya pindah-pindah tempat akhirnya mangkal disini.” ucap Taur.
Sudah sekitar empat tahun ia berjualan kopi di Jalan Malibu, tak jarang ia harus bermain “kucing-kucingan” dengan petugas keamanan setempat agar tetap bisa berdagang.
“Udah sekitar empat tahun saya dagang disini bang, sejak zaman Covid. Saya sering ditegur Danru keamanan gak boleh dagang disini, ya terus saya pindah dulu, kalau udah aman baru balik lagi kesini.” ungkapnya dengan nada sedih.
Saat diwawancarai awak media, Selasa (18/2/2025), ia mengaku penghasilannya tak menentu namun cukup untuk kebutuhan makan dan biaya kontrakan.
“Kalau lagi rame banget sehari bisa dapat 250 ribu bang (pendapatan kotor : Red.), tapi kalau lagi sepi paling cuma 80 ribu, ya alhamdulillah masih cukup buat makan sama bayar kontrakan.” ujarnya.
Namun di tengah kesibukannya berdagang kopi keliling, ia juga mengeluhkan penyakitnya yang kerap menghalangi dirinya mencari nafkah.
“Saya baru dua hari ini dagang lagi, kemarin-kemarin dirawat sakit tifus, gara-gara sering kehujanan sama kecapekan, maklumlah udah tua penyakit ada aja.” keluhnya.
Di tengah susah payahnya mencari nafkah, ia sangat berharap pemerintah mau membantu pedagang kecil seperti dirinya supaya bisa menjadi lebih baik lagi.
“Pengennya saya sih, pemerintah mau membantu pedagang kecil kayak saya, ngasih tempat dan ngasih modal buat dagang supaya usaha saya bisa berkembang.” pungkasnya dengan sorot mata penuh harap. (*)
(Catatan Pinggir Jalan)