BOGOR,Plus62.co – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menutup sementara aktivitas tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Meski menuai protes dari sejumlah pihak, keputusan ini dinilai penting untuk kepentingan masyarakat luas dan menjaga ketenangan warga setempat.
Menanggapi gelombang protes, Gubernur Dedi menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas aspirasi yang disuarakan masyarakat, khususnya warga Kecamatan Cigudeg, terkait kebijakan penutupan tambang.
“Saya menyampaikan terima kasih terhadap berbagai aspirasi seluruh warga Cigudeg dan yang kecewa, terutama karena tambang di sana ditutup. Pasti di situ ada para pekerja, sopir truk, dan berbagai kalangan,” ujar Dedi melalui akun media sosialnya yang dilihat plus62.co(2/10/2025).
Menurutnya, aktivitas tambang di Parung Panjang telah berlangsung lama dan memberikan keuntungan besar bagi banyak pihak. Namun, dampak negatif seperti kerusakan lingkungan, polusi udara, kemacetan, dan gangguan sosial dinilai sudah melampaui batas toleransi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tambang itu sudah beroperasi sangat lama, melahirkan banyak sekali orang-orang kaya, serta properti mewah di berbagai tempat. Pasti sudah banyak keuntungan yang diraih. Kini saatnya kepentingan masyarakat banyak yang diutamakan,” tegasnya.
Dedi memahami protes dari sebagian masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor pertambangan. Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan ini justru diambil agar warga kembali menikmati ketenangan, bebas dari debu, kebisingan, dan risiko kecelakaan akibat lalu lintas truk tambang.
“Kebijakan gubernur ini bukan untuk satu kepentingan, melainkan untuk kepentingan bersama. Memang tidak semua pihak akan puas, pasti ada yang kecewa. Tetapi tanggung jawab gubernur adalah memastikan kebijakan berpihak pada masyarakat luas,” pungkasnya.
(Rdw)