Kisah Salim,Sopir Pangkalan Kapuk Yang Bertahan di Tengah Serbuan Angkutan Online

- Jurnalis

Minggu, 27 April 2025 - 18:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pangkalan Kapuk Mobil Angkutan Barang

Pangkalan Kapuk Mobil Angkutan Barang

Jakarta,plus62.co – Di usianya yang ke-41 tahun, Salim telah menggeluti usaha menjadi sopir angkutan barang selama 18 tahun di pangkalan Kapuk, Jakarta Barat. Siang itu, sambil menunggu sewa, ia duduk santai di pinggir jalan yang biasa ia gunakan untuk ngetem.


Salim bercerita bahwa saat ini mencari sewa jauh lebih sulit di bandingkan sebelumnya. Meskipun telah menunggu seharian di pangkalan mobil, tidak selalu ada muatan yang datang.

Padahal, dahulu mobil pangkalan selalu ramai dengan muatan yang datang untuk menyewa. Dalam sehari, Salim bisa menarik satu hingga dua rit dengan tarif yang cukup menguntungkan.

“Dulu mah ramai. Baru ngetem aja sudah dapat sewa. Sekarang, sudah nunggu 1 hari kadang sampai seminggu, paling dapat sewa satu,kaya sekarang nih, sudah nunggu dari pagi sampai sore sekarang jam 4 lebih, belum dapat sewa,” tutur Salim, Minggu (27/4/2025).

Baca Juga :  Kisah Latifun, Sopir Asal Rangkasbitung Nyambi Berjualan Kopi


Ia mengenang, pada masa-masa itu penghasilannya bisa mencapai Rp500.000 untuk satu rit. Saat itu, jarak tempuh tidak terlalu jauh dan harga BBM masih tergolong murah.


Namun kini, keadaan berubah drastis. Pendapatan Salim sebagai sopir pangkalan menjadi tidak menentu. Ia menyebutkan salah satu penyebab menurunnya orderan atau sewa adalah menjamurnya jasa angkutan berbasis aplikasi.

“Parah, semenjak ada aplikasi angkutan online, kita sebagai sopir pangkalan narik 300 ribu aja jaraknya jauh belum lagi dipotong komisi. Langganan biasa sewa sama kita pada kabur, orang pada pilih aplikasi karena lebih murah,” ungkap Salim.

Baca Juga :  Pencapaian Kinerja PT Jakarta 2024 Penghargaan dan Harapan di 2025


Salim menceritakan bahwa pada masa itu, penghasilannya tergolong menguntungkan. Hal ini didukung oleh biaya transportasi dan kebutuhan sehari-hari yang relatif rendah, sehingga ia mampu menyisihkan sebagian besar penghasilannya untuk ditabung.

“Kalau dulu kan enak beli solar murah bayar tol murah sekali narik lumayan bisa buat nyimpen buat seminggu,sekarang narik seminggu cuma buat sehari gimana mau nyimpen,”katanya.

Ketika ditanya mengapa tidak bergabung dengan aplikasi daring untuk mempermudah pencarian order, Salim hanya tersenyum. Baginya, sistem pangkalan sudah menjadi bagian dari keseharian yang sulit ditinggalkan.

Baca Juga :  Ribuan Sopir Angkutan Barang Protes Aturan ODOL, Siap Gelar Aksi di Jakarta


“Saya udah biasa di pangkalan. Dari dulu narik ya mangkal begini. Kalau pakai aplikasi online selain rebutan, banyak aturan ,tarifnya juga murah,”pungkasnya.

(Rdw)

Berita Terkait

Zero ODOL Dinilai Merugikan, Ratusan Sopir Truk di Kalbar Lakukan Aksi Damai
Fenomena Pedagang Kopi Keliling di Pinggiran Jakarta: Modal Minim, Semangat Maksimal
Menjemput Panggilan Ilahi: MB Tour & Travel Resmi Hadir di Belitung
Kenapa Duit 100 Ribu Terasa Lebih Berharga Kalau di Dompet daripada di Rekening?
Kisah Latifun, Sopir Asal Rangkasbitung Nyambi Berjualan Kopi
Viral di Medsos, Driver Gocar Terima THR 50 Ribu
Terus Berkembang Kantor Hukum Rinto Hartoyo Agus Gandeng D’satriad Law Firm
Sangatta Kota Tambang dengan Penghasilan Tinggi dan Biaya Hidup Tinggi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:34 WIB

Zero ODOL Dinilai Merugikan, Ratusan Sopir Truk di Kalbar Lakukan Aksi Damai

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:39 WIB

Fenomena Pedagang Kopi Keliling di Pinggiran Jakarta: Modal Minim, Semangat Maksimal

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:32 WIB

Menjemput Panggilan Ilahi: MB Tour & Travel Resmi Hadir di Belitung

Kamis, 12 Juni 2025 - 21:12 WIB

Kenapa Duit 100 Ribu Terasa Lebih Berharga Kalau di Dompet daripada di Rekening?

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:08 WIB

Kisah Latifun, Sopir Asal Rangkasbitung Nyambi Berjualan Kopi

Berita Terbaru

Kesehatan

Waspada Rabies Kucing Peliharaan: Ancaman Serius Bagi Manusia

Senin, 30 Jun 2025 - 08:01 WIB