Ketika Salju Turun di Arab Saudi

Ketika Salju Turun di Arab Saudi

- Jurnalis

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, plus62.co – Jazirah Arab merupakan daerah yang terkenal beriklim kering dan gersang. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari gurun pasir dengan suhu panas ekstrim, bahkan suhu panas paling ekstrim tercatat bisa mencapai  51,8°Celcius (125,2°F) saat musim haji tahun 2024, di Masjidil Haram Mekah, Arab Saudi.

Namun baru-baru ini, fenomena alam cukup langka terjadi di negara Arab Saudi, yakni fenomena turunnya salju di kawasan Jabal Al-Lawz, wilayah Tabuk, pada Rabu (17/12/2025). Hamparan salju tampak menyelimuti pegunungan Jabal Al-Laws, menghadirkan pemandangan musim dingin yang memukau dan menarik perhatian warga serta wisatawan.

Baca Juga :  Total 867 Korban Jiwa Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera

Warga Arab Saudi di Tabuk menyambut penuh sukacita fenomena turunnya salju tersebut, meskipun fenomena ini disertai kabut tebal dan angin kencang dengan suhu udara turun hingga minus 4 derajat Celsius.

Pegunungan Jabal Al-Laws yang berada di ketinggian 2.580 meter di atas permukaan laut ini, dikenal sebagai lokasi yang rutin mengalami hujan salju di saat musim dingin.

Para ahli meteorologi menjelaskan, suhu di kawasan dataran tinggi diperkirakan turun hingga di bawah nol derajat Celsius. Kondisi ini dinilai ideal untuk memicu turunnya salju, bersamaan dengan badai petir, hujan es, dan angin kencang.

Baca Juga :  Gunung Semeru Erupsi, 178 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo

Menanggapi anggapan bahwa salju di Arab Saudi adalah fenomena yang aneh, astronom Arab Saudi Mohammed bin Reddah Al Thaqafi menegaskan bahwa kejadian tersebut bukanlah hal luar biasa saat musim dingin.

“Fenomena salju memang tidak mengikuti siklus astronomi yang tetap, tetapi terjadi secara berkala setiap musim dingin, tergantung kondisi iklim dan atmosfer,” ujar Al Thaqafi, pakar di Taif Astronomical Sundial sekaligus anggota Arab Union for Space and Astronomy Sciences, dilansir dari Gulfnews.

Baca Juga :  Penampakan Halte Transjakarta Pasar Senen Hangus Terbakar Pasca Aksi Unjuk Rasa Ricuh

Ia menjelaskan, salju biasanya tercatat antara Desember hingga Februari, terutama di wilayah yang lebih terpengaruh sistem cuaca Mediterania, seperti Tabuk, Al Jouf, dan Arar.

Beberapa lokasi yang paling berpotensi mengalami salju antara lain Jabal Al Lawz, Alaqan, dan Al Dhahr di Tabuk; Sakaka dan Dumat Al Jandal di Al Jouf; Arar di wilayah Northern Borders; Jabal Aja dan Jabal Salma di Hail; serta dataran tinggi Abha di wilayah Asir.(*)

Berita Terkait

Gubernur Pramono Tinjau Lokasi Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Tanggung Jawab Biaya Pemakaman Korban
Total 867 Korban Jiwa Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera
Gunung Semeru Erupsi, 178 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo
Bentrok Ormas dan Debt Collector di Cengkareng Timur Berakhir Damai
UMKM Binaan PLN UID Jakarta Raya Goes to Korea Selatan: Produk Lokal Tembus Pasar Internasional
Kisah Ridwan Alias Kobra Kapuk, Sopir Truk yang Juga Tekuni Profesi Wartawan
Gerhana Bulan “Blood Moon” Menghiasi Langit Indonesia Tadi Malam
Penampakan Halte Transjakarta Pasar Senen Hangus Terbakar Pasca Aksi Unjuk Rasa Ricuh

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:42 WIB

Ketika Salju Turun di Arab Saudi

Rabu, 10 Desember 2025 - 12:14 WIB

Gubernur Pramono Tinjau Lokasi Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Tanggung Jawab Biaya Pemakaman Korban

Sabtu, 6 Desember 2025 - 13:46 WIB

Total 867 Korban Jiwa Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera

Kamis, 20 November 2025 - 09:57 WIB

Gunung Semeru Erupsi, 178 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo

Senin, 10 November 2025 - 22:42 WIB

Bentrok Ormas dan Debt Collector di Cengkareng Timur Berakhir Damai

Berita Terbaru

Ragam & Peristiwa

Ketika Salju Turun di Arab Saudi

Kamis, 18 Des 2025 - 14:42 WIB