JAKARTA,plus62.co – Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) mengeluarkan pernyataan resmi pasca laga kualifikasi yang mempertemukan Indonesia dengan Arab Saudi. Dalam laga tersebut, Indonesia harus mengakui keunggulan lawan setelah sempat unggul lebih dulu melalui penalti Kevin Diks.
Dalam pernyataannya, PSTI menyampaikan apresiasi atas perjuangan seluruh pemain tim nasional yang telah membela Merah Putih. Namun, kekalahan yang dialami dinilai mencerminkan masih adanya kelemahan mendasar dalam performa skuad Garuda.
Kesalahan Individu yang Berakibat Kritis
PSTI menyoroti sejumlah kesalahan individu yang berpengaruh besar pada jalannya pertandingan. Salah satunya pelanggaran yang dilakukan Yakob Sayuri terhadap Feras Al-Brikan di kotak penalti, yang menghadiahkan penalti bagi Arab Saudi. Selain itu, kesalahan di lini tengah seperti clearance yang tidak bersih dan keterlambatan menutup ruang juga disebut sebagai faktor penentu.
Lini Belakang Kurang Disiplin
Setelah sempat unggul, pertahanan Indonesia dinilai lengah dan kurang disiplin. Ruang yang terlalu longgar di sisi sayap dimanfaatkan Arab Saudi untuk melakukan penetrasi berbahaya, yang akhirnya mengubah jalannya pertandingan.
Kegagalan Menjaga Momentum
Meski mampu mencetak gol lebih dulu, tim nasional dinilai gagal menjaga momentum. Transisi dari menyerang ke bertahan tidak berjalan mulus, sehingga keunggulan cepat sirna dan lawan mampu membalikkan keadaan.
Lini Tengah Kehilangan Kontrol
Lini tengah yang digawangi Marc Klok dan rekan-rekan dinilai tidak mampu mendikte permainan. Distribusi bola yang kurang efektif serta kesulitan menjaga keseimbangan membuat Indonesia kerap berada di bawah tekanan.
Mental dan Fokus di Momen Kritis
PSTI juga menyoroti menurunnya fokus di momen-momen krusial. Tekanan dari Arab Saudi yang meningkat membuat pertahanan Indonesia goyah, berbeda dengan lawan yang tetap tampil agresif dan konsisten hingga akhir laga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tuntutan Evaluasi dan Transparansi
PSTI mengingatkan pernyataan resmi dari PSSI yang menyebut tim pelatih saat ini adalah yang terbaik untuk Indonesia. Namun, hasil di lapangan menunjukkan adanya kesenjangan antara klaim dan kenyataan.
“Sebagai suporter, kritik kami lahir dari rasa cinta. Justru karena peduli, kami bersuara. Kami berharap PSSI dan tim pelatih bersikap terbuka terhadap evaluasi, bukan defensif,” tegas PSTI dalam rilisnya.
PSTI juga mendesak agar PSSI bersikap transparan dalam menentukan arah pengembangan tim nasional agar publik tidak kehilangan kepercayaan.
Dukungan Kritis untuk Garuda
Menutup pernyataannya, PSTI menegaskan bahwa dukungan suporter tetap diberikan sepenuhnya kepada Timnas Indonesia. Namun, dukungan tersebut akan disertai kritik yang membangun demi terciptanya tim nasional yang benar-benar membanggakan, tidak hanya di atas kertas tetapi juga di lapangan.
(rnt/pr)