Jakarta – SMAN 5 Jakarta menyelenggarakan berbagai kegiatan di bulan Ramadan guna meningkatkan pemahaman agama serta membentuk karakter siswa.
Kepala Sekolah. SMAN 5 Jakarta Teguh Santoso, S.Pd., M.Si, Menegaskan. Bahwa Kegiatan Ramadan tidak hanya di peruntukkan bagi siswa muslim. Bagi siswa non-muslim yang di fasilitasi tetap mendapat pembinaan yang sesuai dengan keyakinan nya masing-masing.
“Di Bulan Ramadan. Anak-anak memahami pembelajaran dan nilai-nilai agama islam. Tetapi kami juga memastikan siswa non-muslim memiliki kegiatan yang sesuai.
Sebelum belajar siswa muslim mengikuti tadarus, sholat Jumat. Dan tausiyah yang di lakukan secara bergantian setiap harinya. Di sisi lain kami juga memperhatikan dan memfasilitasi siswa non-muslim. Dengan kegiatan keagamaan mereka yang harus di laporkan setiap hari,” ujar Teguh di SMAN 5 Jakarta, pada Senin, (10/03/2025).
Selain kegiatan rutin, SMAN 5 Jakarta mengadakan Pesantren Kilat serta berbagai lomba bertema Ramadan. Teguh menyampaikan bahwa jam pelajaran selama Ramadan di sesuaikan dengan kebijakan. SKB Tiga Menteri, yang mengurangi durasi setiap jam pelajaran sebanyak 10 menit.
Untuk menghindari kejenuhan siswa, sekolah SMAN 5 berkolaborasi dengan orang tua dan komite guna memastikan pembinaan karakter berjalan optimal. Salah satu upaya yang di lakukan adalah menghadirkan narasumber dari luar dalam sesi khusus pada tiga hari terakhir Ramadan.
Pada 18 Maret 2025, kelas 10 akan mendapatkan pembinaan langsung dari ustaz yang di undang. Di ikuti oleh kelas lainnya dalam hari yang berbeda. Sebagai bentuk kepedulian sosial, OSIS SMAN 5 Jakarta juga mengadakan penggalangan dana dan santunan bagi siswa yang membutuhkan.
Teguh menekankan bahwa program ini di fokuskan untuk keluarga besar sekolah. Guna menghindari risiko yang mungkin terjadi di luar sekolah.“Dulu, anak-anak OSIS sering turun ke jalan untuk berbagi, tapi itu berisiko.
Untuk menghindari potensi tawuran akibat kelompok lain yang mencegah kegiatan ini, kami fokuskan santunan di lingkungan sekolah. Nanti di hari terakhir,tanggal 19 Maret,sekaligus ada buka puasa bersama seluruh angkatan,” ujarnya.
Selain kegiatan keagamaan, SMAN 5 Jakarta juga mendorong pengembangan akademik siswa melalui program karya ilmiah. Teguh berharap program ini dapat membangun tanggung jawab siswa terhadap pendidikan mereka.
Menutup pernyataannya, Teguh menegaskan pentingnya pembentukan karakter bagi siswa di samping peningkatan akademik.
“Harapan saya di SMAN 5 ini tidak hanya mutu pembelajarannya yang meningkat, tetapi juga karakter siswa yang semakin baik Ramadan ini menjadi momen yang tepat untuk membentuk adab sebelum menuntut ilmu,” pungkasnya.(*)