KULINER, plus62.co – Tempe merupakan salah satu makanan khas tradisional Indonesia, yang pertama kali diproduksi dan dikembangkan oleh orang-orang di pulau Jawa. Pembuatan tempe cukup unik, yakni melaui proses fermentasi kacang kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus. Selain itu juga melibatkan proses perendaman dan pengukusan. Sebagai makanan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia, baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas, tempe dikenal kaya akan protein, vitamin, dan serat, serta memiliki rasa dan tekstur yang khas.
Asal-Usul Tempe
Menurut bukti sejarah, tempe pertama kali dibuat di daerah Bayat, Klaten, Jawa Tengah, dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat kala itu sekitar tahun 1700. Makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, yang sering tampak dalam tatanan budaya makan masyarakat Suku Jawa. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata “tempe”, misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan.
Setelah dikaji dan ditelusuri, kata “tempe” ternyata berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi, dan kedelai, sebagai sumber pangan. Kemudian kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus menjadi makanan tempe. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.
Manfaat Tempe Bagi Kesehatan
Sebagai makanan tradisional yang terbuat dari kedelai yang difermentasi, tempe memiliki kandungan protein yang sangat tinggi, dan satu-satunya sumber nabati yang memiliki kandungan vitamin B12. Selain itu, tempe juga mengandung berbagai nutrisi lain yang penting bagi tubuh.
Adapun manfaat tempe bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut :
1. Menjaga Keseimbangan Mikrobiota Usus
Manfaat tempe yang utama adalah kandungan probiotik yang dihasilkan dari proses fermentasi memberikan pengaruh baik terhadap mikrobiota usus, membantu proses pencernaan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2. Membantu Mencegah Kanker
Manfaat tempe berikutnya adalah membantu mencegah kanker. Penelitian dalam Journal of Bioscience and Bioengineering menyebutkan bahwa tempe adalah makanan fermentasi berbahan dasar kedelai yang mengandung peptida bioaktif serta isoflavon yang melimpah, seperti genistein dan daidzein.
Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki aktivitas antikanker khususnya terhadap jenis kanker seperti kanker payudara, kanker serviks, dan kanker ovarium. Kandungan isoflavon, atau disebut juga fitoestrogen, di dalam tempe diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker yang terkait dengan hormon.
3. Menurunkan Kadar Kolesterol
Penurunan kadar kolesterol juga menjadi salah satu manfaat tempe yang bisa kita dapatkan
dengan mengonsumsinya secara rutin setiap hari. Pasalnya, penelitian terbaru pada tahun 2023 menyimpulkan bahwa asupan harian kacang kedelai dan tempe yang mengandung 25 g protein kedelai selama enam minggu menunjukkan kecenderungan penurunan kadar kolesterol total pada pasien dengan hiperkolesterolemia. Penurunan kadar kolesterol tentunya dapat melindungi seseorang dari risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan lain-lain.
4. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Fermentasi kedelai diketahui memiliki sifat antioksidan yang berkaitan dengan peningkatan fungsi kognitif. Penelitian berjudul Effects of Tempeh Probiotics on Elderly With Cognitive Impairment menunjukkan bahwa senyawa bioaktif yang ditemukan dalam tempe, termasuk senyawa antioksidan dan agen antiinflamasi terbukti memberikan pengaruh positif terhadap fungsi kognitif.
Pasalnya, kandungan antioksidan dan antiinflamasi yang terkandung di dalam tempe bisa membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan. Hal ini merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan otak dan memori seiring bertambahnya usia.
5. Membantu Menjaga kesehatan Tulang
Dalam setiap 100 gram tempe, terdapat kandungan kalsium sebesar 155 mg. Oleh karena itu, tempe menjadi makanan yang bisa dikonsumsi untuk membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian. Selain kalsium, tempe juga kaya akan fosfor. Kalsium dan fosfor sama-sama berperan penting dalam menjaga, memperkuat serta mempertahankan kekuatan tulang dan gigi.
6. Menurunkan Tekanan Darah dan Mencegah Diabetes Mellitus
Konsumsi tempe diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan tempe mengandung kalium yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mengeluarkan garam berlebih dari dalam tubuh melalui urine. Selain itu, kalium juga dapat merilekskan dinding pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Perkembangan Tempe di Mancanegara
Sebagai makanan yang lezat dan kaya akan gizi, tempe banyak digandrungi tidak hanya oleh masyarakat Indonesia namun juga oleh orang-orang mancanegara. Tempe pertama kali dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda.
Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Sementara itu, tempe populer di Amerika Serikat setelah pertama kali dibuat di sana pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe.
Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926 tetapi baru mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Tiongkok, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.
Hingga kini, perlahan-lahan tempe telah menjadi makanan yang mendunia. Digemari oleh masyarakat dunia, apalagi setelah mengetahui tempe kaya akan kandungan gizi yang memberi manfaat bagi kesehatan. Maka tak heran, bila ada yang menjuluki tempe sebagai “Makanan Para Dewa”. (*)












