JAKARTA.plus62.co – Memelihara kucing merupakan hal yang umum di lakukan oleh sebagian masyarakat. Selain karena imut dan lucu, kucing juga di kenal sebagai hewan yang akrab dengan manusia. Kendati demikian kita perlu waspada dengan kucing peliharaan. Kucing peliharaan yang mengidap penyakit rabies bisa menjadi ancaman serius bagi manusia.
Menurut ahli kesehatan hewan, kucing peliharaan yang terinfeksi virus rabies mengancam jiwa manusia. Karena itu perlu waspada, virus ini dapat menular melalui gigitan. Rabies merupakan penyakit mematikan dengan tingkat kematian mencapai 99%.
“Virus rabies gak cuma bahaya buat hewan, tapi juga buat manusia. Yang bikin ngeri, rabies itu gak langsung kelihatan di awal,” kata seorang ahli seperti di kutip Plus62.co,(30/6/2025) dari berbagai sumber.
“Rabies menular melalui gigitan dari hewan penderita rabies ke mamalia lain dan juga kepada manusia. Gejala kucing rabies hampir sama dengan mamalia lainnya,”kata ahli.
Ia menjelaskan bahwa gejala awalnya bersifat tidak spesifik, biasanya di tandai dengan hilangnya nafsu makan, demam, dan rasa lesu. Setelah beberapa hari, ketika virus telah mencapai sistem saraf pusat, barulah muncul gejala yang berkaitan dengan gangguan saraf.
Ciri-ciri kucing yang terkena penyakit rabies antara lain perubahan perilaku menjadi lebih agresif dan cenderung memakan benda-benda yang bukan makanannya. Selain itu, kucing akan menunjukkan ketakutan terhadap air, mengeluarkan liur berlebihan, dan dalam tahap lanjut dapat mengalami kematian.
Hal serupa bila manusia yang terkena virus rabies. “Gejala yang muncul pada manusia mirip dengan yang terjadi pada hewan. Yaitu perubahan perilaku, rasa takut terhadap air (hidrofobia), kejang, hingga kelumpuhan dan kematian,”katanya.
Sementara di kutip dari halaman Kemkes.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaan tentang rabies yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia. Melalui Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/508/2025 tentang Kewaspadaan terhadap Kasus Rabies.
Berdasarkan data yang di terima di tahun 2024, terdapat 185.359 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) dan 122 kematian akibat rabies pada manusia. Sementara itu, sejak Januari hingga 7 Maret 2025, sudah di laporkan 13.453 kasus gigitan HPR dan 25 kematian akibat rabies.
(Rdw)