MITOS – Konon menurut cerita yang merebak di masyarakat, dahulu kala pernah ada sebuah daratan luas menyerupai benua dimana masyarakatnya hidup dengan peradaban yang sangat maju, benua itu bernama Atlantis. Satu-satunya sumber tertulis yang mengungkapkan tentang legenda Atlantis adalah sebuah Dialog yang berjudul Timaeus dan Critias, yang ditulis oleh seorang filsuf Yunani kuno, Plato, pada tahun 360 SM.
Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar “di seberang pilar-pilar Herkules”. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra hanya dalam waktu satu hari satu malam akibat gempa dan banjir, sekitar tahun 1.500 SM. Plato juga menggambarkan Atlantis sebagai negara yang kaya, rakyatnya makmur, berperadaban maju, dan kuat secara militer. Namun, sejauh ini tidak ada bukti dari sumber mana pun bahwa legenda tentang Atlantis sudah ada sebelum Plato menulis tentangnya.
Spekulasi Tentang Atlantis
Dalam beberapa dekade terakhir ini, banyak para peneliti, seperti sejarawan, arkeolog, bahkan pakar geologi yang menggali informasi tentang keberadaan Atlantis. Salah satunya adalah Prof. Arysio Santos, seorang pakar geologi dari Brazil. Dalam bukunya ‘Atlantis : The Lost Continent Finally Found’, Santos mengungkapkan, berdasarkan penelitiannya terhadap tulisan Plato, ia memperkirakan bahwa Atlantis pernah ada pada masa 10.000 SM. Menurut Santos, Atlantis memiliki peradaban maju, teknologi tinggi, dan arsitektur bangunan yang indah. Secara geografis Atlantis terdiri dari dataran tinggi, lembah, dikelilingi gunung-gunung yang menjulang. Masih menurutnya, Atlantis mengalami kehancuran disebabkan oleh perubahan iklim, gempa bumi dan banjir besar.
Teori Indonesia Sebagai Atlantis
Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, akhirnya Prof. Arysio Santos menyimpulkan, bahwa Atlantis yang selama ini kita cari adalah Indonesia yang kita kenal sekarang ini. Hal ini didasarkan pada
- Kesamaan geografis : pulau-pulau di Indonesia mirip dengan deskripsi Plato tentang Atlantis.
- Kebudayaan : kebudayaan kuno Indonesia seperti Majapahit dan Sriwijaya menunjukkan kesamaan dengan peradaban Atlantis.
- Prasasti dan artefak : penemuan prasasti dan artefak kuno di Indonesia, seperti prasasti Yupa dan patung Budha, mirip dengan gaya seni Atlantis.
- Mitologi : mitos-mitos kuno Indonesia, seperti cerita tentang dewa-dewa, memiliki kesamaan dengan mitologi Atlantis.
Akan tetapi teori ini masih menimbulkan kontroversi dan perdebatan, khususnya di kalangan komunitas ilmiah. Sebab menurut mereka masih kurangnya bukti ilmiah yang kuat, interpretasi yang subyektif terhadap teks Plato, teori-teorinya dianggap spekulatif, dan ketiadaan kesepakatan di antara para peneliti.
Hingga kini, banyak sejarawan dan arkeolog percaya bahwa Atlantis mungkin hanyalah mitos yang diciptakan Plato sebagai alegori untuk mengajarkan pelajaran moral tentang runtuhnya sebuah peradaban.
Terlepas dari pro kontra yang muncul ke permukaan, Atlantis adalah fenomena yang menarik, sebagai motivasi para ilmuwan untuk terus menggali dan meneliti tentang keberadaannya. Serapat-rapatnya misteri suatu saat nanti pasti akan terkuak dan menjumpai titik terang.
(Referensi : ‘Atlantis : The Lost Continent Finally Found, oleh Arysio Santos, 2009, Dokumenter : Atlantis, Beyond The Myth, 2001)