Muhtar Said: Sopir Truk ODOL Bukan Pelaku, tapi Korban Sistem Logistik Eksploitatif

- Jurnalis

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan LBH Jakarta yang diiikuti oleh Said Muchtar (kedua dari kiri) (Foto: LTN NU Depok)

Kegiatan LBH Jakarta yang diiikuti oleh Said Muchtar (kedua dari kiri) (Foto: LTN NU Depok)

Jakarta,plus62.co – Ketua Lembaga Bantuan Hukum DPP Sarikat Muslimin Indonesia (LBH DPP Sarbumusi), Muhtar Said, menegaskan bahwa sopir truk Over Dimension Over Loading (ODOL) bukanlah pelaku utama pelanggaran lalu lintas dan kerusakan jalan, melainkan korban dari sistem logistik yang eksploitatif dan tidak adil.

“Para sopir hanya pengirim, bukan pemberi kerja. Dalam rantai distribusi logistik, posisi mereka paling bawah. Mereka terpaksa membawa muatan berlebih karena tekanan dari berbagai pihak,” ujar Muhtar Said, yang akrab disapa Gus Said, dalam keterangannya kepada media, Selasa (24/6/2025).

Said, yang juga dosen hukum di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), menyoroti bahwa banyak sopir ODOL terpaksa melanggar aturan karena kondisi di lapangan yang korup dan menekan.

Baca Juga :  Wartawan RJN Tangerang Diadukan ke Dewan Pers! Dugaan Manipulasi Pemberitaan Terkuak


“Sopir sering kali dipaksa mengangkut melebihi kapasitas karena tiga hal: pungutan liar dari oknum, tekanan preman di lapangan, dan desakan pemberi kerja yang mementingkan efisiensi biaya tanpa peduli risiko,” tegasnya.

Pernyataan tersebut disampaikan di tengah polemik kebijakan Zero ODOL yang sedang digencarkan pemerintah, sebagai turunan dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Kebijakan ini bertujuan menekan angka kecelakaan, melindungi infrastruktur, dan mengurangi emisi karbon dari truk bermuatan berlebih.


Namun, dalam praktiknya, para sopir merasa menjadi pihak yang paling terdampak. Ribuan sopir dari berbagai daerah telah menggelar unjuk rasa, menolak kebijakan yang dianggap hanya menyasar pelaku lapangan, tanpa menyentuh akar persoalan -yakni perusahaan dan pemberi kerja.

“Kalau masih ada pejabat yang menyalahkan sopir, taruh saja semua truk ke depan rumah atau kantornya. Sopir itu korban. Mereka harus dilindungi dari para pemeras dan pemberi kerja yang mempermainkan mereka,” ujar Said dengan nada keras.

Baca Juga :  Proyek Pengecoran Beton di Junction, Sebabkan Kepadatan Lalu Lintas di Cibubur


Ketua Lazisnu Kota Depok itu juga mendorong pemerintah untuk mengambil pendekatan yang lebih menyeluruh dalam menangani persoalan ODOL. la menilai pengawasan harus menyasar seluruh rantai distribusi, termasuk perusahaan pemilik barang, penyedia jasa logistik, dan aparat yang terlibat dalam praktik pungli.

“Pemerintah harus turun ke akar masalah. Libatkan serikat buruh, pengusaha, dan aparat penegak hukum secara adil. Jangan jadikan sopir sebagai kambing hitam,” pungkasnya.

Baca Juga :  Jalan Rusak di Desa Cilangkap Kecamatan Kalang Anyar, Tak Kunjung di Perbaiki


Kerusakan jalan dan jembatan akibat truk ODOL memang menjadi persoalan serius. Menurut data Kementerian PUPR, perbaikan infrastruktur yang terdampak ODOL menguras anggaran negara yang semestinya bisa dialokasikan untuk sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial.

Meski demikian, pernyataan seperti yang disampaikan Gus Said menunjukkan perlunya desain kebijakan yang lebih adil, berimbang, dan mengedepankan perlindungan hak-hak pekerja di sektor transportasi. *


(Rdw)

Berita Terkait

BMKG Mengeluarkan Peringatan Tsunami di Wilayah Indonesia Timur, Dampak Gempa di Rusia
Diduga Alami Epilepsi, Pria Jatuh ke Kali Cengkareng Saat Sedang Makan di Tepi Kali
BRI Cabang Jelambar Serahkan Langsung Hadiah Mobil Ertiga kepada Nasabah Pemenang Panen Hadiah Simpedes
Satlantas Jaksel Lakukan Penutupan Sementara Jalan Iskandar Muda, Ada Kegiatan HBKB
Sopir Angkutan Umum Ditemukan Meninggal Dunia
Korlantas Polri Akan Menggelar Operasi Patuh Pada 14 Juli 2025
Wartawan RJN Tangerang Diadukan ke Dewan Pers! Dugaan Manipulasi Pemberitaan Terkuak
Perkampungan Kapuk Terendam Banjir Usai Hujan Deras Mengguyur Jakarta
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 13:07 WIB

BMKG Mengeluarkan Peringatan Tsunami di Wilayah Indonesia Timur, Dampak Gempa di Rusia

Sabtu, 26 Juli 2025 - 15:24 WIB

Diduga Alami Epilepsi, Pria Jatuh ke Kali Cengkareng Saat Sedang Makan di Tepi Kali

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:37 WIB

BRI Cabang Jelambar Serahkan Langsung Hadiah Mobil Ertiga kepada Nasabah Pemenang Panen Hadiah Simpedes

Minggu, 13 Juli 2025 - 06:31 WIB

Satlantas Jaksel Lakukan Penutupan Sementara Jalan Iskandar Muda, Ada Kegiatan HBKB

Kamis, 10 Juli 2025 - 12:16 WIB

Sopir Angkutan Umum Ditemukan Meninggal Dunia

Berita Terbaru

Dalam sambutannya, Dr. Nasrullah Nawawi menyampaikan apresiasi kepada pihak keluarga yang telah mengizinkan rombongan untuk berziarah. Ia juga mengenang almarhum sebagai sosok yang rendah hati, bersahaja, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia advokat.

Megapolitan

Pengurus KAI Ziarah ke Makam Ramdlon Naning di Yogyakarta

Selasa, 29 Jul 2025 - 10:44 WIB