Majelis Nurul Huda dan Nur Jannah Pancarkan Sinar Terang bagi Umat

- Penulis

Sabtu, 25 Januari 2025 - 22:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam setiap kajian diisi oleh pemateri yang sudah dianggap guru oleh jamaah, bernama KH. Hambali Fahmi Spd.I, beliau juga sebagai pimpinan pondok pesantren Daarul Faqih Rawa Bokor.

Dalam setiap kajian diisi oleh pemateri yang sudah dianggap guru oleh jamaah, bernama KH. Hambali Fahmi Spd.I, beliau juga sebagai pimpinan pondok pesantren Daarul Faqih Rawa Bokor.

JAKARTA – Dalam kehidupan masyarakat muslim di Indonesia, majelis sangat familiar keberadaannya. Majelis merupakan perkumpulan masyarakat muslim yang mengadakan kegiatan keagamaan, baik ditempat ibadah maupun di rumah. Salah satunya Majelis Nurul Huda dan Nur Jannah, yang tetap eksis mengadakan kegiatan keagamaan selama hampir sepuluh tahun. Majelis ini beralamat di Jl. Sekolah RT 008/011, Kel. Tegal Alur, Kec. Kalideres, Jakarta Barat.

Majelis Nurul Huda dan Nur Jannah ini dibentuk oleh Ustadz M. Adam SE. Agenda kegiatan yang dilakukan, yaitu kajian rutin tentang Fiqih dan Tauhid setiap hari selasa dan Jumat malam. Dalam setiap kajian diisi oleh pemateri yang sudah dianggap guru oleh jamaah, bernama KH. Hambali Fahmi Spd.I, beliau juga sebagai pimpinan pondok pesantren Daarul Faqih Rawa Bokor.

Baca Juga :  Pesan Menag Nasaruddin Umar Saat Bertemu Para Tokoh Agama

Dalam keterangannya saat wawancara di Mushola, Jumat (24/1/2025), Ustad Adam (45) menjelaskan, bahwa pembentukan majelis didasari pertimbangan karena masih minimnya perkumpulan majelis di lingkungan tempat ia tinggal.

“Kegiatan ini diawali pada tahun 2017, melihat tidak adanya kegiatan keagaaman di tempat ibadah di dekat tempat tinggal saya, maka saya mencoba membuat kegiatan tersebut, karena ditempat kelahiran saya di Rawa Belong, setiap minggunya selalu ada kegiatan di tempat ibadah.” paparnya.

“lalu saya mencoba mencari guru untuk kegiatan tersebut, alhamdulillah kami mendapatkan guru, yaitu KH. Hambali Fahmi Spd.I” imbuhnya lagi.

Baca Juga :  Imlek 2025 Tahun Perubahan Besar dalam Hidup Shio Ular

Selain itu, ustad Adam juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi, sambil belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang keagaaman. Terkait biaya operasional, 2 tahun pertama menggunakan dana pribadi, lalu setelah itu mengajukan BOTI (Biaya Operasional Tempat Ibadah), sampai dengan hari ini.

“Kegiatan ini saya niatkan hanya untuk memperkuat tali silaturahmi antar umat, sambil belajar beberapa hal tentang keagaaman, kalau biaya nya sendiri, 2 tahun pertama saya menggunakan dana pribadi, tapi setelah itu saya mengajukan BOTI (Biaya Operasional Tempat Ibadah) kepada dinas terkait, yang bisa digunakan untuk kegiatan keagamaan” Ujarnya menjelaskan.

Baca Juga :  Bersama Menteri Kabinet Merah Putih dan Kapolri, Menag Tinjau Sejumlah Gereja

Salah seorang jamaah, Ozi (40) pun menuturkan, bahwa banyak hal positif yang didapatkan dari kegiatan tersebut, dan ia berharap semoga kegiatan ini terus berjalan sampai akhir hayat.

“Saya baru 3 tahun mengikuti kegiatan keagamaan ini, dan banyak sekali hal positif yang saya dapatkan, yang sebelumnya jika saya meninggalkan sholat, saya biasa2 saja, tapi setelah saya mengikuti kegiatan ini, saya jadi tau, betapa pentingnya sholat, dan aplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat, saya pribadi berharap, supaya kegiatan ini terus berjalan sampai akhir hayat”.ujar Ozi bersemangat. (*)

(Pewarta : Jaya)

Berita Terkait

Sabtu, 25 Januari 2025 - 22:15 WIB

Majelis Nurul Huda dan Nur Jannah Pancarkan Sinar Terang bagi Umat

Berita Terbaru