Jakarta,plus62.co – Ratusan siswa dan siswi SMK PGRI 24 Jakarta terpaksa telantar dan tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah gerbang sekolah mereka digembok oleh seseorang yang mengklaim sebagai ahli waris lahan sekolah. Insiden ini terjadi di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Menurut keterangan salah satu guru, Julianti, aksi penggembokan telah dilakukan sejak kemarin oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris tanah. Padahal, menurut pihak sekolah, lahan tersebut merupakan tanah wakaf.
“Penggembokan sudah dilakukan dari kemarin oleh orang yang mengaku ahli waris. Ini kan tanah wakaf, jadi mereka ingin mengklaim kembali tanah wakaf ini,” ujar Julianti pada Plus62.co di lokasi(25/4/2025).
Akibat kejadian ini, seluruh kegiatan belajar mengajar terhenti dan para siswa terpaksa menunggu di luar area sekolah. “Ya begini, harusnya bisa belajar di dalam sekolah, jadi semuanya telantar,” tambah Julianti.
Pihak sekolah mengaku telah menerima surat pemberitahuan pengosongan dari pihak yang mengaku ahli waris. Namun, sebelum proses pengosongan dilakukan, gerbang sekolah sudah terlebih dahulu digembok.
Rencananya, pihak SMK PGRI 24 akan memindahkan kegiatan belajar ke lokasi baru di daerah Menceng. “Kami sudah rencanakan tanggal 27 itu pindahan. Sudah kami informasikan ke wali murid, murid, dan semua guru, bahwa hari Minggu nanti akan ada pemindahan sekolah,” pungkas Julianti.
Hingga kini, belum ada kejelasan hukum terkait status kepemilikan tanah tersebut, sementara ratusan siswa tetap menjadi korban dalam konflik kepemilikan lahan tersebut.
Pantauan di lokasi, dalam keadaan gerbang di gembok siswa dan siswi serta guru bahu membahu mengangkut meja dan bangku dari celah gerbang untuk di angkut ke truk.
Sampai berita ini di unggah Ketua PGRI Provinsi Jakarta belum di mintai komentar terkait kejadian ini.kendati demikian Plus62.co berupaya mencari informasi.