JAKARTA, plus62.co – Marsinah, seorang aktivis buruh wanita asal Jawa Timur, dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara Jakarta, Senin (10/11/2025). Ia dikategorikan sebagai Pahlawan Nasional di bidang perjuangan sosial dan kemanusiaan.
Penganugerahan ini membuat pihak keluarga Marsinah yang hadir di Istana Negara tak kuasa menahan haru. Wijiati, adik Marsinah, tampak menitikkan air mata sambil menciumi foto mendiang Marsinah yang terpampang di sampingnya.
Seperti diketahui, Marsinah (10 April 1969 – 8 Mei 1993) merupakan seorang aktivis serikat buruh independen yang bekerja di pabrik jam tangan di Jawa Timur, yang dibunuh setelah membela hak-hak kaum buruh. Pembunuhannya sempat menarik perhatian internasional akibat tindakan represif era Orde Baru terhadap para pekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Marsinah bertindak sebagai negosiator untuk 500 pekerja yang melakukan pemogokan karena perusahaan tempat mereka bekerja gagal menerapkan upah minimum dan otonomi serikat buruh. Pada 5 Mei 1993, ia diculik setelah demonstrasi, jasadnya yang telah dibunuh ditemukan empat hari kemudian.
Marsinah memperoleh Penghargaan Yap Thiam Hien pada tahun 1993. Kini, pada 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional Indonesia untuknya.
Sementara itu sang kakak, Marsini, yang turut hadir di Istana Negara mengucapkan terimakasih yang mendalam atas penganugerahan Marsinah.
“Terimakasih, terimakasih, saya tidak bisa membalas dengan apa-apa, hanya terimakasih semoga semuanya berkah hidupnya di dunia dan akherat,” ujar Marsini kepada wartawan dengan penuh haru.
Ia juga menaruh harapan agar perjuangan Marsinah bisa terus dilanjutkan.
“Saya mohon mulai sekarang, teman-teman tetaplah berjuang, ingatlah Marsinah yang tidak punya anak, perjuangan Marsinah semoga dilanjutkan oleh teman-teman, bisa berjuang terus dan jangan melupakan semua perjuangan Marsinah,” pungkasnya. (*)






