JAKARTA,plus62.co – Free Palestine Network (FPN) menggelar aksi solidaritas di depan Kedutaan Besar Mesir di Jakarta pada Sabtu (2/8/2025). Aksi ini merupakan bagian dari gerakan serentak di berbagai kota di Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina dan desakan kepada Pemerintah Mesir untuk segera membuka Gerbang Rafah, satu-satunya akses keluar-masuk bantuan ke Gaza.
Sekretaris Jenderal FPN, Furqan AMC, menyatakan bahwa aksi ini lahir dari keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.
“Kami mewakili suara nurani umat manusia yang masih tersisa. Gaza hari ini bukan sekadar wilayah yang diblokade, tapi telah menjadi kuburan massal bagi anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata,” ujar Furqan dalam keterangan kepada IslamToday ID, Sabtu (2/8/2025).
Furqan mengecam keras tindakan rezim Zionis Israel, Amerika Serikat, dan semua pihak yang dianggap mendukung atau memilih diam terhadap genosida yang terjadi di Palestina. Ia menegaskan bahwa sikap netral dalam situasi ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
“Menjalin hubungan dagang atau diplomatik dengan Israel hari ini sama saja dengan mencuci tangan bersama darah anak-anak Palestina. Tidak ada ruang untuk sikap abu-abu,” tegasnya.
Kritik untuk Pemerintah Mesir
Dalam aksinya, FPN juga melayangkan kritik tajam terhadap Pemerintah Mesir yang dinilai turut bertanggung jawab atas penderitaan warga Gaza, khususnya dengan terus ditutupnya Gerbang Rafah.
“Penutupan Rafah adalah bentuk ketundukan terhadap tekanan Zionis dan Amerika. Saat Gaza kelaparan dan dibom, Mesir justru menutup pintunya. Ini pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan ukhuwah Islamiyah,” tutur Furqan.
Apresiasi untuk Pemerintah Indonesia
Di sisi lain, FPN menyampaikan apresiasi terhadap konsistensi sikap Pemerintah Indonesia dalam mendukung Palestina. Namun, mereka mendorong agar langkah nyata segera diambil.
“Dukungan tidak cukup hanya lewat diplomasi simbolik. Pemerintah Indonesia harus mengambil sikap strategis, termasuk memboikot entitas Zionis dan mendorong langkah multilateral untuk menghentikan genosida ini,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Furqan menyerukan kepada umat Islam dan masyarakat dunia agar tidak tinggal diam.
“Kami tidak akan diam. Kami tidak akan berhenti. Selama Palestina masih dijajah, selama Gaza masih diblokade, selama dunia masih pura-pura tuli dan buta, kami akan terus berdiri dengan suara, dengan aksi, dan dengan nurani,” pungkasnya.
(Wartawan Suhartadi)