JAKARTA,plus62.co — Presiden RI Prabowo Subianto, berpidato dalam acara Pengarahan kepada Guru dan Kepala Sekolah Rakyat yang digelar di Jiexpo Kemayoran Jakarta,(22/8/2025).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh lagi terpecah belah akibat adu domba atau kepentingan sempit yang dapat melemahkan fondasi bangsa.
“Bangsa ini harus bersatu. Semua pemimpin harus bekerja sama, tidak boleh diadu domba lagi. Jangan sampai kita menjadi pemimpin yang berhati kecil, berhati kerdil. Kita bersatu untuk bersama-sama menjaga dan mengelola kekayaan kita,” tegas Presiden Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden menyoroti pentingnya kesadaran kolektif untuk mengatasi berbagai penyakit yang dapat melemahkan persatuan dan kemajuan Indonesia.
“Kita harus mengatasi penyakit masyarakat, penyakit yang ada di tubuh kita sendiri, supaya kita kembali dan menjadi negara yang berhasil,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Presiden Prabowo juga menyinggung kondisi global dan menekankan bahwa di dunia ini terdapat ratusan negara dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.
“Ada negara yang sukses dan berhasil, ada negara yang biasa-biasa saja, dan ada pula negara yang gagal. Kita tidak boleh menjadi negara yang gagal,” tegasnya.
Presiden menekankan bahwa kemerdekaan sejati bukan sekadar simbol, melainkan upaya nyata untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kita harus menjadi negara yang berhasil, menjadi negara yang merdeka. Artinya, negara yang bebas dari kemiskinan, merdeka dari kelaparan, dan merdeka dari penderitaan,” ujar Presiden Prabowo.
(Rdw)