Jakarta,plus62.co — Taksi terbang Ehang 216 S dengan sistem otonom atau tanpa pilot berbasis tenaga listrik menjadi solusi transportasi jarak pendek yang siap terobos kemacetan. EHang 216 S siap mengudara di langit Indonesia.
EHang 216 S mampu terbang hingga 30 km dalam satu kali pengisian daya dan durasi penerbangan sekitar 25-30 menit, moda transportasi ini sangat ideal untuk perjalanan dalam kota.
Namun, EHang 216 S tidak di rancang untuk perjalanan antarkota seperti Jakarta–Bandung atau Jakarta–Bogor. Taksi terbang ini difokuskan untuk melayani rute-rute pendek antarwilayah dalam ibu kota.
“Bukan buat Jakarta-Bandung, bukan Jakarta (ke) Bogor. Buat dari Pantai Indah Kapuk ke Plaza Senayan, Senayan ke Pondok Indah. Pondok Indah ke mana? Jakarta Barat, dari Jakarta Barat ke Jakarta Timur,” jelas Rudy Salim, Executive Chairman, dalam acara peluncuran di Phantom Ground Park, PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, dikutip dari detikoto(5/7/2025).
Untuk mendukung operasional EHang 216 S, berbagai infrastruktur penunjang seperti landing pad,charging station, hingga battery swapping area sedang disiapkan agar operasional dapat berjalan efisien dan berkelanjutan.
Dari sisi biaya, EHang 216 S juga menawarkan efisiensi luar biasa. Satu kali penerbangan diperkirakan hanya Rp 500.000, jauh lebih murah dibandingkan penyewaan helikopter yang bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk durasi serupa.
“Sekali nge-charge, dia kan pakai baterai. Kurang lebih Rp 500 ribu. Jadi kalau pakai helikopter 30 menit mungkin Rp 50 juta. Kalau pakai EHang ini cuma Rp 500 ribu. Jadi murah sekali dan ini memang menjadi urban mobility transportation,” tambah Rudy.
Dengan kehadiran EHang 216 S, Jakarta selangkah lebih maju dalam mengadopsi konsep urban air mobility (UAM), membuka babak baru dalam solusi transportasi yang cepat, efisien, dan bebas emisi.
(Rdw)