Jakarta,plus62.co – Di usianya yang ke-41 tahun, Salim telah menggeluti usaha menjadi sopir angkutan barang selama 18 tahun di pangkalan Kapuk, Jakarta Barat. Siang itu, sambil menunggu sewa, ia duduk santai di pinggir jalan yang biasa ia gunakan untuk ngetem.
Salim bercerita bahwa saat ini mencari sewa jauh lebih sulit di bandingkan sebelumnya. Meskipun telah menunggu seharian di pangkalan mobil, tidak selalu ada muatan yang datang.
Padahal, dahulu mobil pangkalan selalu ramai dengan muatan yang datang untuk menyewa. Dalam sehari, Salim bisa menarik satu hingga dua rit dengan tarif yang cukup menguntungkan.
“Dulu mah ramai. Baru ngetem aja sudah dapat sewa. Sekarang, sudah nunggu 1 hari kadang sampai seminggu, paling dapat sewa satu,kaya sekarang nih, sudah nunggu dari pagi sampai sore sekarang jam 4 lebih, belum dapat sewa,” tutur Salim, Minggu (27/4/2025).
Ia mengenang, pada masa-masa itu penghasilannya bisa mencapai Rp500.000 untuk satu rit. Saat itu, jarak tempuh tidak terlalu jauh dan harga BBM masih tergolong murah.
Namun kini, keadaan berubah drastis. Pendapatan Salim sebagai sopir pangkalan menjadi tidak menentu. Ia menyebutkan salah satu penyebab menurunnya orderan atau sewa adalah menjamurnya jasa angkutan berbasis aplikasi.
“Parah, semenjak ada aplikasi angkutan online, kita sebagai sopir pangkalan narik 300 ribu aja jaraknya jauh belum lagi dipotong komisi. Langganan biasa sewa sama kita pada kabur, orang pada pilih aplikasi karena lebih murah,” ungkap Salim.
Salim menceritakan bahwa pada masa itu, penghasilannya tergolong menguntungkan. Hal ini didukung oleh biaya transportasi dan kebutuhan sehari-hari yang relatif rendah, sehingga ia mampu menyisihkan sebagian besar penghasilannya untuk ditabung.
“Kalau dulu kan enak beli solar murah bayar tol murah sekali narik lumayan bisa buat nyimpen buat seminggu,sekarang narik seminggu cuma buat sehari gimana mau nyimpen,”katanya.
Ketika ditanya mengapa tidak bergabung dengan aplikasi daring untuk mempermudah pencarian order, Salim hanya tersenyum. Baginya, sistem pangkalan sudah menjadi bagian dari keseharian yang sulit ditinggalkan.
“Saya udah biasa di pangkalan. Dari dulu narik ya mangkal begini. Kalau pakai aplikasi online selain rebutan, banyak aturan ,tarifnya juga murah,”pungkasnya.
(Rdw)