JAKARTA,Plus62.co — Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat mengimbau kepada sekolah dan perkantoran yang berada di wilayah Jakarta Pusat untuk membentuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri perkantoran dan Sekolah. Hal itu dikatakan Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Setko Jakarta Pusat Reza Pahlevi saat membuka acara pertemuan Penguatan Program Penurunan DBD Tingkat Kota Administrasi Jakarta Pusat, di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).
Reza mengatakan Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Data dari Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi Jakarta Pusat menunjukkan adanya kasus DBD tidak hanya terjadi di lingkungan perumahan, tetapi juga berpotensi muncul di area perkantoran dan sekolah.
‘’Hal ini menggarisbawahi bahwa tempat kerja dan sekolah, sebagai tempat kita menghabiskan sebagian besar waktu, juga perlu menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan penularan penyakit DBD,’’ujarnya.

Reza menambahkan, kunci utama pencegahan DBD adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan mencegah gigitan nyamuk dengan cara lain).
‘’ Pelaksanaan PSN sampai saat ini masih berfokus di tatanan pemukiman saja, saya sangat berharap bahwa pelaksanaan PSN 3M Plus dapat dilaksanakan di 7 tatanan dalam penanggulangan DBD. 7 tatanan tersebut yaitu tatanan pemukiman, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, tempat pengelolaan makanan, sarana olahraga dan sarana kesehatan,’’ bebernya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi Jakarta Pusat Rismasari, mengungkapkan data terbaru kasus DBD tahun 2024-2025 sampai dengan tanggal 10 november pukul 13:00 untuk wilayah Jakarta Pusat menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kasus DBD pada Tahun 2024 sebanyak 1.222 orang, yang meninggal sebanyak enam orang dengan angka insiden rate 110,1 per 1000 penduduk CFR 0,49 persen, sedangkan tahun 2025 total kasus 924 yang meninggal 2 orang dari Cempaka Putih dan Tanah Abang,” pungkasnya.
(Rnt)






