PANGKALPINANG,plus62.co – Kasus kematian wartawan senior sekaligus pimpinan redaksi media Okeybozz.com, Adityawarman, perlahan mulai menemukan titik terang. Polisi berhasil menangkap satu terduga pelaku, sementara satu lainnya masih dalam pengejaran.
Jenazah Adityawarman ditemukan pada Jumat, 8 Agustus 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, tak lama setelah salat Jumat. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sumur kebun miliknya di Jalan Jembatan 12, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang. Penemuan ini berawal dari pencarian intensif yang melibatkan aparat kepolisian dan anjing pelacak.
Penyelidikan mengarah pada hilangnya mobil Daihatsu Terios milik korban. Berdasarkan teknologi pelacakan dan keterangan saksi, mobil terdeteksi menyeberang dari Pulau Bangka ke wilayah Palembang, Sumatera Selatan.
Polisi kemudian berkoordinasi dengan Polda Sumsel, hingga akhirnya kendaraan tersebut ditemukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama seorang pria bernama Martin, yang diketahui menggunakan identitas alias Akmal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Martin diduga terlibat dalam tindak pidana ini, meski perannya masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga mengungkapkan bahwa Martin terlihat bersama Hasan Basri, tukang kebun korban, saat penyeberangan. Hasan Basri kini menjadi buronan utama setelah melarikan diri ke hutan saat Martin ditangkap.
Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Babel untuk proses autopsi. Pihak keluarga menyebut autopsi selesai sekitar pukul 21.15 WIB pada Jumat malam, lebih cepat dari perkiraan pihak kepolisian.
Sabtu pagi, 9 Agustus 2025, jenazah disalatkan di Masjid Aik Itam pada pukul 07.00 WIB. Usai salat, jenazah dimakamkan pukul 08.00 WIB di Perkuburan Sinar Bulan, diiringi duka mendalam keluarga, kerabat, dan rekan sejawat di dunia pers Bangka Belitung.
Adityawarman dikenal sebagai wartawan vokal yang kerap mengangkat isu-isu sosial dengan keberanian. Keluarga berharap agar semua pelaku segera tertangkap dan diadili sesuai hukum. Dunia jurnalistik Bangka Belitung kehilangan sosok yang teguh memperjuangkan kebenaran.