Plus62.co – Di balik megahnya gedung-gedung pencakar langit Jakarta Barat, terdapat sebuah kawasan kecil yang menyimpan potret buram ibu kota: Kampung Boncos. Terletak di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, wilayah ini sudah lama dikenal sebagai titik rawan peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
Nama “Boncos” sendiri memiliki arti yang masih menjadi teka-teki. Namun, dalam dialek Betawi, “boncos” kerap diasosiasikan dengan kegagalan—sebuah ironi yang mencerminkan realitas sosial di kawasan ini. Sejak tahun 1990-an, Kampung Boncos mulai mendapat stigma sebagai sarang narkoba, dengan peredaran sabu dan putaw yang bebas merayap di gang-gang sempitnya.
Lebih dari sekadar tempat tinggal, Boncos pernah menjadi simbol kegagalan negara dalam memberantas narkoba. Lokasinya yang sulit dijangkau dan jaringan sosial yang melindungi pelaku membuat aparat kesulitan menembus benteng perlawanan tak kasatmata. Di tengah situasi itu, anak-anak tumbuh dan hidup berdampingan dengan aktivitas ilegal. Banyak generasi muda yang akhirnya terjerumus, menjadi pecandu bahkan pelaku kriminal sejak dini.
Berbagai upaya sudah dilakukan. Razia demi razia digelar. Operasi gabungan diberangkatkan. Namun seperti menimba air dengan keranjang bolong, peredaran narkoba terus berulang. Sistem peringatan dini antarwarga membuat banyak penggerebekan hanya menyentuh permukaan, tanpa pernah benar-benar membongkar akar persoalan.
Masalah utama Boncos bukan semata soal kriminalitas, tetapi kemiskinan struktural dan ketimpangan sosial. Minimnya akses terhadap pendidikan, pekerjaan layak, serta lingkungan sehat menjadi faktor pemicu yang terus memelihara lingkaran setan ini. Dalam situasi serba sulit, narkoba bukan hanya pelarian, tapi juga sumber penghasilan.
Meski demikian, harapan belum benar-benar padam. Kini mulai muncul inisiatif dari LSM, tokoh masyarakat, dan warga lokal yang ingin menyelamatkan generasi muda dari nasib serupa. Program edukasi, pelatihan kerja, hingga rehabilitasi perlahan dijalankan—menjadi langkah kecil menuju perubahan besar.
Kampung Boncos adalah cermin dari wajah Jakarta yang jarang dibicarakan: sisi yang tertinggal di tengah gegap gempita pembangunan kota. Kisahnya bukan hanya tentang narkoba, tapi tentang bagaimana sistem bisa gagal, dan bagaimana harapan bisa tetap tumbuh, jika diberi ruang dan perhatian.