Kisah Gunung Slamet: Ujian Solidaritas yang Menggugah Komunitas Pendaki

- Jurnalis

Minggu, 5 Januari 2025 - 13:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

pendakian bukan hanya soal mencapai puncak, melainkan perjalanan kolektif yang menuntut tanggung jawab dan solidaritas.

pendakian bukan hanya soal mencapai puncak, melainkan perjalanan kolektif yang menuntut tanggung jawab dan solidaritas.

Pendakian Gunung Slamet pada Minggu, 29 Desember 2024, meninggalkan pelajaran mendalam bagi komunitas pendaki. Dalam sebuah video viral yang diunggah oleh akun TikTok @davin.aswngga, terlihat seorang pendaki yang mengalami hipotermia ditinggalkan oleh rekan-rekannya. Pendaki tersebut hanya didampingi orang lain di luar rombongannya, sementara anggota timnya memilih melanjutkan perjalanan ke puncak.

Insiden ini memicu keprihatinan, termasuk dari Dar Edi Yoga, pendiri Elpala SMA 68 Jakarta dan anggota Top Ranger And Mountain Pathfinder (TRAMP) yang pernah menjadi manajer pendakian pendaki tunadaksa Sabar Gorky ke empat puncak tertinggi dunia. “Ini bukan hanya masalah individu, tetapi cerminan lemahnya kesadaran terhadap nilai kebersamaan dalam pendakian,” tegasnya, Jumat (3/1).

Baca Juga :  Fenomena Janda di Kota-Kota Besar

Menurut Dar, pendakian bukan hanya soal mencapai puncak, melainkan perjalanan kolektif yang menuntut tanggung jawab dan solidaritas. “Puncak gunung tidak ke mana-mana, tetapi nyawa manusia tak tergantikan,” katanya. Keputusan meninggalkan rekan yang membutuhkan bantuan dianggapnya sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat kebersamaan.

Dar menekankan bahwa pendakian adalah ujian sejati untuk tim. “Ketika satu orang jatuh, seluruh tim harus bahu-membahu untuk bangkit. Di situlah letak keberhasilan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Dar mengingat pengalaman mendampingi Sabar Gorky, seorang pendaki tunadaksa yang berhasil menaklukkan puncak-puncak tertinggi dunia. Dalam ekspedisi tersebut, keselamatan anggota tim selalu menjadi prioritas utama. “Kami pernah menghentikan pendakian meski sudah dekat dengan puncak, karena keselamatan seseorang lebih penting dari segalanya,” kenangnya.

Baca Juga :  Warga Cengkareng Keluhkan Buah Sukun Jatuh ke Jalan, Laporan ke JAKI Belum Ditanggapi

Menurutnya, keberhasilan pendakian tak hanya diukur dari hasil akhir, tetapi dari proses yang mencerminkan solidaritas, empati, dan tanggung jawab. “Pendakian adalah miniatur kehidupan, di mana kita belajar menghargai sesama,” tambah pria yang juga pengurus PWI Jaya.

Dar Edi Yoga mengingatkan bahwa hipotermia adalah kondisi serius yang dapat mengancam nyawa. Ia menyesalkan tindakan tim yang memilih meninggalkan pendaki dalam keadaan kritis. “Sebagai pendaki, kita memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan semua anggota tim kembali dengan selamat,” tegasnya.

Ia juga menyerukan agar insiden ini menjadi pelajaran bagi komunitas pendaki untuk lebih peka terhadap kebutuhan sesama. “Solidaritas adalah fondasi utama dalam setiap perjalanan di alam bebas,” ujar Dar.

Baca Juga :  Komunitas Pengemudi Sergap Hadiri Anniversary ke-6 Pasuraja

Dar berharap kejadian di Gunung Slamet ini menjadi titik balik bagi para pendaki untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan. Ia mengingatkan bahwa pendakian adalah perjalanan bersama, di mana keselamatan dan kebersamaan adalah tujuan yang sebenarnya.

“Gunung akan selalu ada untuk kita daki lagi di lain waktu, tetapi kehilangan nyawa adalah sesuatu yang tak dapat dikembalikan,” pungkasnya.

Insiden ini bukan hanya cerita duka, tetapi juga cermin yang mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas, tanggung jawab, dan empati di setiap langkah yang kita ambil bersama di alam bebas.

Berita Terkait

Warga Cengkareng Keluhkan Buah Sukun Jatuh ke Jalan, Laporan ke JAKI Belum Ditanggapi
Tai Bermeditasi: Kisah Epik di Kali Alur Kuning
Gubernur DKI Jakarta Perintahkan Walikota Jakarta Utara dan Seluruh Stakeholder Terkait Gerak Cepat Tangani Pascakebakaran di Kapuk Muara
GRIB Jaya Bantah Kuasai Lahan BMKG: Klaim Hanya Beri Pendampingan Hukum untuk Ahli Waris
Fenomena Janda di Kota-Kota Besar
Kebakaran Bengkel Motor di Cisoka Tangerang, 2 Orang Tewas
Puluhan Kios di Poncol Jakpus Ludes Terbakar
Profil dan Kekayaan Riva Siahaan : Dirut Pertamina Patra Niaga yang Oplos Pertalite

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:18 WIB

Warga Cengkareng Keluhkan Buah Sukun Jatuh ke Jalan, Laporan ke JAKI Belum Ditanggapi

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:57 WIB

Tai Bermeditasi: Kisah Epik di Kali Alur Kuning

Sabtu, 7 Juni 2025 - 13:15 WIB

Gubernur DKI Jakarta Perintahkan Walikota Jakarta Utara dan Seluruh Stakeholder Terkait Gerak Cepat Tangani Pascakebakaran di Kapuk Muara

Rabu, 28 Mei 2025 - 07:14 WIB

GRIB Jaya Bantah Kuasai Lahan BMKG: Klaim Hanya Beri Pendampingan Hukum untuk Ahli Waris

Senin, 21 April 2025 - 11:56 WIB

Fenomena Janda di Kota-Kota Besar

Berita Terbaru

Megapolitan

Viral Aksi Pungli Jukir di Bandung, Getok Tarif Parkir 50 Ribu

Jumat, 11 Jul 2025 - 11:54 WIB

Sopir Angkutan Umum Jurusan pondok labu Kebayoran lama ditemukan meninggal dunia dikolong MRT Fatmawati Jakarta Selatan. dok TMC Polda Metrojaya

News

Sopir Angkutan Umum Ditemukan Meninggal Dunia

Kamis, 10 Jul 2025 - 12:16 WIB